Selasa, 28 April 2009

Pemenang Festival Film Bandung 2009


Festival Film Bandung 2009 sukses digelar Jum’at 24 April 2009 di Convention Hall Hotel Horison Bandung. FFB 2009 ini adalah wadah apresiasi terhadap insan Film Tanah Air yang hajatannya diadain di Bandung. Malam penghargaan ini memang digelar sederhana tapi ga’ kehilangan gregetnya. Film Laskar Pelangi dan Do’a Yang Mengancam bersaing ketat di nominasi Film dan Narafilm Terpuji Festival Film Bandung 2009. Dua film ini nongol hampir di semua kategoriFilm dan NaraFilm Terpuji
* Sutradara Terpuji : Riri Riza (Laskar Pelangi)
* Film Terpuji : Laskar Pelangi
* Penulis Skenario Terpuji : Jujur Prananto (Laskar Pelangi)
* Pemeran Wanita Utama Terpuji : 1. Cut Mini (Laskar Pelangi) 2. Revalina S Temat (PBS)
* Pemeran Utama Pria Terpuji : Aming (Doa Yang Mengancam)
* Penata Musik Terpuji : Titi dan Aksan Sjuman (Laskar Pelangi)
* Penata Kamera Terpuji : Faozan Rizal (PBS)
* Penata Artistik Terpuji : Eros Eflin (Laskar Pelangi)
* Pemeran Pendukung : Widyawati (PBS)
* Wanita Terpuji Pemeran Pendukung : Ikranagara (Laskar Pelangi)
* Editing Terpuji : Cesa David Lukamsyah (Doa Yang Mengancam)
* Sinetron Terpuji : Rinduku Cintamu
* Sinetron Lepas Terpuji : Seragam Anak Pemulung
* Sinetron Komedi Terpuji : ERTE Marihot
* Sinetron Remaja Terpuji : Sinetron Kepompong
* Sutradara Terpuji : 1.Dedi Setiadi (Rinduku Cintamu) 2.H Eddie Riwanto (Dimas & Raka)
* Pemeran Utama Pria dan Wanita Terpuji : Lukman Sardi (Rinduku Cintamu)
* Pemeran Utama Wanita Terpuji : Bunga Zainal (Koq gitu sih)
* Pemeran Pembantu Pria Terpuji : Oka Antara (Yasmin)
* Pemeran Pembantu Wanita Terpuji : Happy Salma (Koq gitu sih)
Menurut Ketua Dewan Pembina FFB Chand Parwez, FFI Bandung ingin kasih referensi tontonan yang baik dan layak pada masyarakat umum. Festival tahunan yang sekarang masuk tahun ke 22 ini dibagi 3 penilaian, untuk kategori sinetron, kategori film indonesia dan film impor.

Ketua Regu Pengamat FFB, Edison Nainggolan bersama Saini KM, Jacob Sunaryo, Aam Amelia, dan Yus R mengamati 84 judul film Indonesia yang tayang di bioskop Bandung, 81 judul film impor, dan 278 judul sinetron. Penilaian ini dilakuin sejak Maret setahun lalu.
Baca Selengkapnya...

Read more...

Tragedi Tampomas II (Titanic of Indonesian)


TAMPOMAS II, Sebuah Tragedi


Api menjalar dari sebuah kapal
Jerit ketakutan keras melebihi
Gemuruh gelombang yang datang

Sejuta lumba-lumba mengawasi cemas
Risau camar membawa kabar Tampomas terbakar
Risau camar memberi saran Tampomas Dua tenggelam

Syair di atas merupakan penggalan lagu dari Iwan Fals yang berjudul Celoteh Camar Tolol dan Cemar dari album Sumbang menggambarkan tragedi tenggelamnya kapal motor penumpang KMP Tampomas II milik PT. PELNI yang cukup tragis di sekitar kepulauan Masalembo (114°25′60″BT — 5°30′0″LS) Laut Jawa (termasuk ke dalam wilayah administratif provinsi Jawa Timur). KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada tanggal 27 Januari 1981, merenggut ratusan nyawa penumpangnya.

KM Tampomas II milik Pelni ini baru melakukan pelayaran perdananya pada bulan Mei 1980. Tapi bukan berarti ini kapal baru. KM Tampomas II dengan bobot mati 2420 ton dan mampu mengangkut penumpang 1250 sampai 1500 orang ini adalah kapal bekas yang dibeli oleh PT. PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional, BUMN) dari Komodo Marine Jepang. Dan PT. Pelni membeli secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT. PANN. Kapal ini sebelumnya bernama MV. Great Emerald dibuat di Jepang tahun 1956 dan dimodifikasi tahun 1971. Dibeli dengan harga 8.3 juta dollar AS, yang menurut beberapa pihak terlalu mahal untuk sebuah kapal bekas yang sudah berusia sepuluh tahun. Begitu dioperasikan, kapal penumpang ini langsung digeber abis untuk melayani jalur Jakarta-Padang dan Jakarta-Ujung Pandang yang memang padat. Setiap selesai pelayaran, kabarnya kapal ini hanya diberi waktu istirahat 4 jam saja dan harus siap untuk pelayaran berikutnya. Perbaikan dan perawatan rutin terhadap mesin dan perlengkapan kapal pun cuma bisa dilaksanakan sekedarnya, padahal mengingat usianya kapal ini butuh perawatan yang jauh lebih cermat.

Tampomas II berlayar dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta hari Sabtu. 24 Januari 2008 pukul 19.00 menuju Sulawesi dengan membawa 191 kendaraan roda empat, sekitar 200-an sepeda motor dan 1054 penumpang terdaftar serta 82 kru kapal. Perkiraan mengatakan total manusia di kapal tersebut adalah 1442 orang (perkiraan tambahan penumpang gelap). Bahkan koki kapal yang selamat mengaku diperintahkan atasannya agar memasak untuk 2000 orang. Dalam kondisi badai laut di malam hari tanggal 25 Januari, beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, diduga percikan api timbul dari puntung rokok yang melalui kipas ventilasi yang menjadi penyebab kebakaran. Para kru melihat dan gagal memadamkannya dengan tabung pemadam kebakaran portable. Api menjalar ke dek lain yang berisi muatan yang mudah terbakar, asap menjalar melalui jalur ventilasi dan tidak berhasil ditutup. Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dek terbuka. Selama dua jam tenaga utama mati, generator darurat pun gagal dan usaha memadamkan api seterusnya sudah tidak mungkin.

Tigapuluh menit setelah api muncul para penumpang diperintahkan untuk segera menaiki sekoci, hal ini pun sangat lambat sebab hanya satu jalan bagi penumpang untuk diturunkan ke sekoci. Sebagian penumpang terjun bebas ke laut menghindari kobaran api, sebagian lagi menunggu di dek dan panik menunggu pertolongan selanjutnya. Syahbandar pelabuhan Ujung Pandang mendapat berita dari KM Wayabula meneruskan informasi dari KM Sangihe yang tengah melakukan evakuasi bahwa Tampomas II terbakar di kepulauan Masalembo sekitar 220 mil dari Ujung Pandang. Ombak besar setinggi 7 - 10 meter dan angin kencang 10 - 15 knot menyulitkan penyelamatan sehingga KM Sangihe hanya dapat memindahkan 149 penumpang Tampomas II ke kapalnya. Saat kapal sudah mulai miring, Capt. Abdul Rivai (Nahkoda Kapal) masih tampak sibuk membagikan pelampung ke para penumpang yang tidak berani terjun ke laut. Bahkan di detik2 terakhir saat kapal mulai tenggelam, Capt. Abdul Rivai masih terlihat berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada kusen jendela.

Di tanggal 26 Januari Laut Jawa mengalami hujan deras, api menjalar ke ruang mesin di mana terdapat ruang bahan bakar yang tidak terisolasi. Pagi hari 27 Januari terjadi ledakan dan membuat air laut masuk ke ruang mesin (ruang propeler dan ruang generator terisi air laut), yang membuat kapal menjadi miring 45° dan tenggelam 30 jam sejak percikan api pertama menjalar.

Kapal-kapal lain yang berada di sekitar lokasi, KM Sangihe, KM Adiguna Kurnia, KM Istana VI, KM Ilmamui, KM Niaga XXIX, dan beberapa kapal lain berusaha semampunya untuk menyelamatkan penumpang Tampomas II yang terapung-apung di laut setelah melompat dari kapal.

Sampai tanggal 29 Januari tim SaR gagal melakukan pencarian karena besarnya badai laut, dan 5 hari kemudian 80 orang yang selamat dalam sekoci ditemukan 150Km dari lokasi kejadian karamnya Tampomas. Estimasi tim menyebutkan 431 tewas (143 ditemukan mayatnya dan 288 hilang/karam bersama kapal) dan 753 berhasil diselamatkan. Sumber lain (pemerintah?) menyebutkan 666 tewas.

Berbagai cerita tragis dari penumpang yang selamat pun dituturkan. Ada seorang ibu yang terjun ke laut dengan anaknya yang masih bayi. Ketika tahu bayinya tak bernyawa lagi, ia pun tidak berusaha mengapung lagi membiarkan dirinya tenggelam. Tapi ketika ingat anaknya yang lebih besar masih hidup, ia tersadar dan berusaha tetap hidup. Lantai geladak luar kapal yang hanya terbuat dari plat baja tanpa pelapis kayu juga banyak memakan korban. Banyak penumpang panik yang tidak memakai alas kaki menjadi korban plat panas yang sedang terbakar itu. Proses penyelamatan yang lambat dan berlangsung selama 37 jam hingga kapal tenggelam membuat penumpang yang bertahan di geladak kapal harus bertahan tanpa makanan dan minuman. Dropping makanan dari udara tidak semuanya tepat pada lokasi penumpang.

Penumpang yang sempat menaiki sekoci penyelamat ternyata juga harus menjalani penderitaan. Selama 5 hari mereka terapung-apung di lautan di atas sekoci bersama sekitar 80-100 orang lainnya tanpa makanan. Sekoci yang kelebihan muatan itu bahkan sempat terbalik. Ketika berhasil dikembalikan ke posisi semula hanya tersisa 70 orang. Pada hari kelima barulah mereka menemukan daratan yaitu pulau Doang-doangan Sulawesi Selatan. Sesampai di darat 2 orang menghembuskan nafas terakhir.

Tak ada pejabat yang bertanggung jawab, semuanya berujung dengan kesalahan awak kapal. Hasil penyidikan Kejaksaan Agung yang menugaskan Bob Rusli Efendi Nasution sebagai Kepala Tim Perkara pun tidak ada tuntutan kepada pejabat yang saat itu memerintah. Skandal ini kemudian ditutup-tutupi oleh pemerintahan Suharto, kendati banyak tuntutan pengusutan dari sebagian anggota parlemen. Dalam suatu acara dengar pendapat yang diadakan oleh DPR-RI tentang kasus ini, Menteri Perhubungan menolak permintaan para wakil rakyat untuk menunjukkan laporan Bank Dunia yang merinci pembelian kapal bekas seharga US$8.5juta itu. Makelar kapal Tampomas II — Gregorius Hendra yang mengatur kontrak pembelian antara Jepang dan pemerintah Indonesia itu juga lepas dari tuntutan Kejaksaan Agung.

Semoga saja kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan seluruh rakyat Indonesia dapat berpergian tanpa kekhawatiran timbulnya musibah yang dapat merenggut nyawa mereka-mereka yang tidak tahu apa-apa.


Baca Selengkapnya...

Read more...

Ayu HeNgKaNg DaRi GaRaSi bAND


Ayu Hengkang, Garasi Gelar Audisi
JAKARTA, RABU - Ayu Ratna, vokalis grup band Garasi akhirnya memutuskan hengkang dari band yang membesarksan namanya itu. Perbedaan visi disebut-sebut menjadi penyebabnya. Setelah keluarnya sang vokalis, adakah grup yang juga digawangi aktor Fedi Nuril (Keyboard, Gitar) dan Aries Budiman (Drum) itu bakalan bubar?

Mira Lesmana, produser Miles Music, secara tegas menampik jika Garasi terancam dibubarkan. Bahkan untuk mengisi kekosongan vokalis yang ditinggalkan Ayu, pihaknya akan segera menggelar audisi yang akan dilaksanakan awal Februari mendatang.


"Pengunduran Ayu tidak terlalu repot bagi manajemen. Semua bisa diselesaikan dengan baik," kata Mira dalam jumpa pers di Tee Box Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (28/1).

Menurut Mira pengunduran diri Ayu tidak meninggalkan masalah terutama terkait masalah kontrak. Sebab, perjanjian kerja sama didasari berdasarkan jangka waktu tetapi berdasarkan proyek yang akan dikerjakan.

Perbedaan visi bermusik yang mencolok, disebut-sebut menjadi penyebab utamanya. Puncaknya, di penghujung Desember 2008 lalu keputusan Ayu untuk ke luar dari Garasi akhirnya dilakukan. "Pengunduran Ayu memang ada perbedaan soal visi musik. Penghujung Desember lalu, Garasi akhirnya memutuskan melepas Ayu dan segera mencari pengganti baru," jelas Fedi Nuril.

Dalam waktu sesegera mungkin, lanjut Fedi, ia bersama Aries akan mencari vokalis baru. Rencananya, proses audisi akan dilakukan pada 8 Februari mendatang. Mengenai kriteria vokalis, Garasi kali ini membuka kesempatan buat vokalis pria dan wanita dengan umur 20-25 tahun. Warna vokal yang unik, kemampuan memainkan alat musik dan mencipta lagu menjadi kriteria.

"Mudah-mudahan dari pencarian ini bisa didapat sesuatu yang berbeda dan bisa membuat album lebih bagus," tambah Nuril.

Kehadiran Garasi di blatika musik Tanah Air hadir lewat proses audisi untuk proyek film produksi Miles. Grup ini terbentuk pada tahun 2005. Selama kiprahnya Sempat menelurkan dua album, di mana album pertama menjadi soundtrack film Garasi. Pada 7 Juli 2008 lalu, mereka meluncurkan album kedua mereka yang diberi judul Garasi



Baca Selengkapnya...

Read more...

Sabtu, 18 April 2009

Harry Potter dan Relikui Kematian


Untuk film yang berdasarkan novel ini, lihat Harry Potter dan Relikui Kematian (film)
Harry Potter dan Relikui Kematian
Penulis J. K. Rowling
Judul asli Harry Potter dan Relikui Kematian
Penerjemah Listiana Srisanti
Ilustrator • Mary GrandPré (AS, RI)
• Jason Cockcroft (UK)
William Webb dan Michael Wildsmith (UK adult)
Negara Inggris Raya
Bahasa Bahasa Indonesia
Serial Harry Potter
Genre Fiksi, Fantasi
Penerbit Gramedia (Indonesia)
Bloomsbury Publishing PLC (Britania Raya), Scholastic Press (AS)
Tanggal terbit 13 Januari 2008 (hardcover), 26 Januari 2006 (softcover)
Terbitan dalam Bahasa Inggris 21 Juli 2007
Halaman 608 (Britania Raya), 759 (AS)
Seri sebelumnya Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran
Seri lanjutan tidak ada


Harry Potter dan Relikui Kematian (Inggris: Harry Potter and the Deathly Hallows) adalah buku ketujuh dan terakhir dari seri novel Harry Potter oleh J. K. Rowling.

Versi terjemahan dalam bahasa Indonesia ini akan diterbitkan dalam versi hardcover dan softcover, masing-masing pada 13 dan 26 Januari 2008.[1] Sebelumnya, versi bahasa Inggris Deathly Hallows, diluncurkan secara serentak di seluruh dunia di 93 negara[2], pada tanggal 21 Juli 2007, satu menit setelah tengah malam (00:01), British Summer Time.

Judul buku ini diumumkan pada 21 Desember 2006 melalui situs web Rowling, dan dikonfirmasikan tak lama kemudian oleh penerbitnya.[3] Rowling menyatakan bahwa seri terakhir ini berkaitan erat dengan buku sebelumnya, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, yang menurutnya "hampir seperti dua bagian dari satu novel".[4] Rowling meninggalkan sebuah pernyataan yang ditandatangani, tertulis di sebuah patung dada pualam di Hotel Balmoral, Edinburgh, yang menyatakan;
"JK Rowling telah selesai menulis Harry Potter and the Deathly Hallows di ruangan ini (652) pada 11 Januari 2007."[5] Dalam situsnya pada 6 Februari 2007, Rowling menyatakan
"Walaupun saya menyukai setiap buku Potter sebelumnya, 'Deathly Hallows' adalah favorit saya, dan ini adalah sebuah cara yang sangat menyenangkan untuk menyelesaikan serial ini."[6]

Buku ini mendapat predikat best-seller di Amazon dan Barnes and Noble hanya beberapa jam setelah tanggal peluncurannya diumumkan.[7]Ringkasan cerita
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.

[sunting]
Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.

Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan horcrux-horcrux Voldemort.

[sunting]
Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.

Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.

Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

[sunting]
Relikui Kematian

Simbol Relikui Kematian (the Deathly Halows)

Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.

Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.

Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

[sunting]
Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri tapi juga menghancurkan mahkota itu.

Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.

Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.

Harry hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.

Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah.

[sunting]
Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.

Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berciuman dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."

Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.

Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. Ia memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.

Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.

Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya...

Read more...

Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran (film)


Harry Potter and the Half-Blood Prince akan difilmkan berdasarkan buku keenam seri Harry Potter yang dikarang oleh Joanne Rowling, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran.

Pemfilman akan mulai setelah film Harry Potter and the Order of the Phoenix ditayangkan. Masa tayangan pertama kali dijadwalkan pada bulan November tahun 2008. Karena Warner Bros. ingin menambah jumlah keuntungan dari liburan musim panas, jadwal tayang kemudian diubah menjadi tanggal 17 Juli 2009[1]. Terakhir, pada tanggal 14 April 2009, bos perusahaan distribusi Warner Bros., Dan Fellman, memajukan 2 hari jadwal tayang resmi sebelumnya menjadi tanggal 15 Juli 2009[2][3]. Steve Kloves, akan menulis skenario film tersebut walaupun ia tidak menulis skenario film Harry Potter kelima.

Sinopsis

Berdasarkan kepada Harry Potter 6.

Harry akan menjalani libur musim panasnya dalam keluarga Dursley lagi. Dan saat Harry akan kembali ke rumah keluarga Weasley, Dumbledore berjanji akan menjemput Harry di rumah keluarga Dursley. Harry mengira Dumbledore hanya bercanda, maka ia tidak mempersiapkan barang bawaannya pada hari yang dijanjikan Dumbledore untuk datang. Tapi ternyata Dumbledore datang dan sempat minum teh bersama keluarga Dursley (yang kebingungan dan tak punya nyali untuk menolak) serta Harry (yang tergelak menyaksikan betapa gemetarnya Keluarga Dursley). Sebelum ke rumah keluarga Weasley, Harry diajak Dumbledore menengok teman lamanya, Horace Slughorn. Dumbledore berencana mengajak Slughorn untuk meninggalkan masa pensiunnya dan kembali mengajar di Hogwarts. Saat kembali ke Hogwarts, Harry mengira Slughorn akan menjadi guru terhadap Pertahanan Ilmu Hitamyang baru tetapi ternyata Snape yang mengambil alih pelajaran itu. Slughorn malah mengajar Ramuan. Maka Harry yang tidak membeli apapun tentang pelajaran Ramuan (karena dia mengira Snape tidak akan mengajar anak yang nilai ramuannya kurang dari sempurna) terkejut karena ternyata dia akan mendapat pelajaran ramuan dari Slughorn. Harry di bantu buku ramuannya pangeran berdarah campuran.
Tokoh baru
Fenrir Greyback
Horace Slughorn
Rufus Scrimgeour
Hepzibah Smith
Marvolo Gaunt
Merope Gaunt
Morfin Gaunt
Bob Ogden
Narcissa Malfoy
Bill Weasley (mungkin muncul dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix (film))
Romilda Vane
Cormac McLaggen
Baca Selengkapnya...

Read more...

Daniel Radcliffe Tells 'Harry Potter' Fans To Get Ready To Laugh: 'Half-Blood' Could Be 'Funniest' Film


DaNiEl RaDCLiFfE

Every year at Hogwarts seems to get darker and darker. But when
Harry Potter starts his sixth year in "Half-Blood Prince,"
expect things to lighten up a bit.

"If we pull [it] off [right], it should be the funniest
of the films so far," Daniel Radcliffe promised.

That's because, as director David Yates points out, it's the "sex, drugs, and rock and roll" of the Potter books, with massive making-out sessions to occur for several characters — Ron and Lavender, Harry and Ginny — as they come of age. "It's the 'American Graffiti' for this set," Yates said. "I'm looking forward to developing the relationship between Ron and Hermione, and Ron and Lavender. There's a nice triangle there."

The biggest relationship being developed in "Prince" is, of course, the one between Harry and Dumbledore, as the professor takes the student under his wing and shows him Voldemort's back story (as much as it can be pieced together) in the memory-revealing Pensieve. "I'm jealous of Dumbledore taking all the scenes," laughed Evanna Lynch, who plays Luna Lovegood. "But what they've done is really good."

Some of those Voldemort memories required a younger Tom Riddle to join the cast, so Hero Fiennes-Tiffin (Ralph Fiennes' nephew) and Frank Dillane are now aboard to play the 11-year-old version and 16-year-old versions of the Dark Lord, respectively. Even though — like Ralph — Frank is presumably non-evil in real life, Evanna says she's a little scared to approach her newest castmember just yet. "I saw him, but to go up and say, 'Hi'? He's Voldemort!" she said. "But maybe I will. He has a quiet, dark side, so people don't know him much yet. He doesn't say much. I'm sure he's a lovely boy. But he does have that aura."

Once casting was completed, the actors had a read-through — excluding Katie Leung, said the actress who plays Harry's former crush, Cho Chang. Not because Cho is not to be seen in this next installment — which you might have guessed from the way their love story ended in "Order of the Phoenix," out Tuesday (December 11) on DVD — but because Katie started university in the fall. She'll be back on set in January to shoot her "Prince" scenes and hopes to be back yet again for the finale scenes in "Deathly Hallows."

"There's still a slight jealousy there with Ginny to be resolved," she said. "I'm glad she's there fighting for the good side even though her relationship with Harry didn't work out in the end."

For all the jealousy Katie faced when Cho became Harry's first kiss, Bonnie Wright (who plays Ginny) hopes fans don't have the same response to her more extended kissing scenes. "I suppose our relationship lasts longer than Cho and Harry, but remember — at the end of [Book] Six, Harry and I can't be together," she said. "It'll be funny to do [the make-out scenes], but it's just a film! Hopefully people will just enjoy it and not get too jealous," she laughed.

"I knew Bonnie when she was 10, so that's going to be very odd!" Radcliffe laughed. "It's going to be fine, but it's going to be funny."

Check out everything we've got on "Half-Blood Prince."

Visit Movies on MTV.com for more from Hollywood, including news, reviews, interviews and more.

For breaking news, celebrity columns, humor and more — updated around the clock — visit MTVMoviesBlog.com.

Want trailers? Visit the Trailer Park for the newest, scariest and funniest coming attractions anywhere.
Baca Selengkapnya...

Read more...

PaLEstInA iN NeWs


Israel Hentikan Penyelidikan Kejahatan Perang Gaza
Selasa, 31 Maret 2009 - 11:39 wib
JERUSALEM - Militer Israel, Senin kemarin, menghentikan penyelidikan terkait tuduhan pembunuhan warga sipil selama serangan Gaza. Militer Israel mengatakan tuduhan itu hanya sebatas perkataan dan bukan fakta.
Media di Israel sendiri, awal bulan ini, mempublikasikan beberapa kasus kejahatan perang yang diduga dilakukan pasukan Israel terhadap warga sipil.

Kepala penuntut militer Israel Avichai Mendelblit seperti dikutip Associated Press, Selasa (31/3/2009) mengaku marah dengan tuduhan tindakan tidak berprikemanusiaan terhadap tentara Israel yang dianggap menganggu kredibilitas pasukan Israel di mata internasional.Sementara itu kelompok hak asasi manusia menuntut badan independen untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang Israel di Gaza.

Menurut kesaksian yang diterima Associated Press satu kasus terungkap adalah pembunuhan wanita lanjut usia oleh seorang penembak jitu. Satu kasus lagi penembak jitu menembak seorang ibu dan dua anaknya.

Kelompok hak asasi manusia menganggap Israel tidak membedakan target sipil dan pejuang Gaza. Sehingga banyak anak-anak dan wanita yang menjadi korban. Dari 1.400 lebih korban tewas, 960 di antaranya merupakan masyarakat sipil.


Baca Selengkapnya...

Read more...

'DRAGONBALL EVOLUTION', Misi Mulia Menyelamatkan Dunia


- Pemain: Justin Chatwin, James Marsters, Emmy Rossum, Jamie Chung, Joon Park, Eriko Tamura, Randall Duk Kim, Texas Battle, Ernie Hudson, Chow Yun-Fat

Sebelum meninggal, kakek Goku (Justin Chatwin) meminta Goku untuk mencari Master Roshi (Chow Yun-Fat) dan mengumpulkan tujuh 'bola naga' (Dragon Ball) sebelum didahului oleh Lord Piccolo (James Marsters) yang bermaksud mengumpulkan ketujuh Dragon Ball tersebut untuk menguasai dunia.
Menurut legenda, barang siapa berhasil mengumpulkan ketujuh Dragon Ball memiliki kemampuan membangkitkan sang naga yang akan mengabulkan semua permintaan mereka. Lord Piccolo bermaksud mengumpulkan membangkitkan sang naga untuk memenuhi ambisi jahatnya menguasai seluruh dunia. Dalam perjalanannya memenuhi permintaan terakhir kakeknya, Goku kemudian bertemu Bulma (Emmy Rossum) yang setuju bergabung dengan Goku dalam misi menyelamatkan bumi ini.

Setelah menempuh perjalanan panjang yang berbahaya, akhirnya Goku berhasil menemukan tempat tinggal Master Roshi. Sayangnya perjuangan Goku belum berakhir di sini. Ia masih harus bertempur melawan Master Roshi yang ingin menguji kemampuan Goku. Namun setelah mengetahui bahwa Goku adalah cucu dari Gohan (Randall Duk Kim), Master Roshi sadar bahwa ia harus segera mempersiapkan Goku untuk sebuah pertarungan besar melawan Lord Piccolo yang sama sekali tak bisa dianggap enteng.


Berawal dari serial manga karya Akira Toriyama, sutradara James Wong berusaha 'menghidupkan' tokoh komik Jepang ini dan memasang nama besar Chow Yun-Fat sebagai jaminan larisnya film ini. Sayangnya, trik ini agaknya tak terlalu banyak berpengaruh karena banyak hal lain yang membuat film ini jadi tak sebagus versi kartunnya.

Sebagai contoh, banyaknya 'penyesuaian' yang harus dilakukan sang sutradara membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Misalnya saja rambut Goku yang tak mirip dalam versi komik atau tokoh Bulma dan Picollo yang juga menyimpang dari versi komiknya. Meski ini terlihat sepele, namun buat para fans berat serial ini, jelas ini jadi masalah besar.


Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga ini, film ini juga tak memberikan sesuatu yang 'jelas'. Artinya buat orang yang sama sekali tak tahu tentang kisah Goku, film ini tak akan memberikan penjelasan yang cukup kuat atau setidaknya motivasi di balik tindakan para tokohnya. Alur cerita juga terasa terburu-buru mencapai klimaks dan meninggalkan detil-detil penting yang seharusnya ada.

Tapi setidaknya dari sisi visual, film yang semula hanya berjudul DRAGONBALL ini cukup memuaskan. Visual effect dan CGI yang digunakan cukup meyakinkan dan enak ditonton. Akhirnya, hanya itulah yang bisa diberikan oleh film yang masuk kategori leave your brain at the door ini.
(kpl/roc)
Baca Selengkapnya...

Read more...

VIIERRA - Dengarkan Curhatku (KeViN,,,,,where are you??????)


Ketika remaja yang polos jatuh cinta, mereka akan berkarya sesuai hati mereka.
Ini yang memang seharusnya kita dengar dari para remaja. Band yang memberikan karya-karya yang polos, jujur, dan bangga dengan karya mereka sendiri. Tak perlu bersembunyi di balik lagu-lagu tua yang pernah ngetop dahulu kala. Band yang benar-benar fresh ini bernama Vierra. Sebuah band yang beranggotakan Widi (vokal), Kevin (keyboard), Raka (gitar), Trian (drum). Sebuah debut album berjudul My First Love, berhasil mereka lepas ke pasaran. Seperti judul albumnya, Kevin yang jadi motor band ini menggambarkan album ini memang benar-benar seperti remaja yang pertama kali jatuh cinta. Begitu polos.Secara musikal, mereka lebih suka menyebut lagu-lagu mereka berada di jalur power pop atau pop disney. “Power pop, karena lagu-lagu pop versi kita, bisa membuat suasana lebih bersemangat. Lebih menghentak. Pop disney maksudnya, lagu-lagu kita banyak nada-nada vokal yang membuat kita serasa di dunia mimpi. Karena remaja memang penuh dengan mimpi dan harapan,” ujar Kevin yang juga mendominasi proses penciptaan lagu-lagu Vierra. “Makanya, dominasi keyboard di lagu-lagu Vierra juga lebih terasa,” tambahnya lagi.

Ya, sekarang ini band anak muda kebanyakan membuat lagu yang guitar base. Versi band yang keyboard base bisa dibilang agak langka. Ini bisa memberi diferensiasi antara Vierra dan band-band lain. Pola keyboard base ini bisa jadi karena Kevin memang ter-influence musikalitas sang ayah, Adie MS. “Tapi ini bukan sebuah paksaan. Campur tangan papa di urusan musikku hanya sampai memasukan aku ke les piano.” Jelas Kevin tentang campur tangan sang ayah. Bukti tentang bebasnya dari campur tangan sang ayah, bisa dilihat dari konsep musik yang berbeda antara Vierra dan Adie MS.

“Tapi Vierra bukan Cuma saya. Masih ada Widi, Raka dan Trian. Dan mereka punya musikalitas yang hebat sejak pertama kali kita ketemu,” Kevin mencegah kita melupakan personel yang lain. Itu yang membuat Kevin yakin dengan masa depan Vierra.

“Keinginan kita dengan album ini adalah untuk berbagi dengan semua orang. Sharing, tentang apa yang kita rasakan,” jelas Kevin lebih lanjut. Dan itu sangat terasa lewat single pertama mereka yang berjudul Dengarkan Curhatku. Anak muda memang enggak bisa lepas dari curhat. Sama teman, sama orang tua kadang sama orang baru kenal juga curhat. Benar-benar gak bisa lepas.

Vierra enggak Cuma bisa curhat. Anak anak muda ini bisa juga bermain dengan emosi. Kalau kita dengarkan lagu berjudul Perih, pasti kita memilih lagu ini sebagai soundtrack masa-masa patah hati kita. Notasi nada vokal dan piano benar-benar memberikan suasana yang mengiris hati.

Jangan dulu berasumsi Vierra akan banyak bermain dengan kesedihan cinta. Sekali lagi, perlu diingat kalau mereka menamakan musik mereka power pop. Karena mereka mereka punya lagu-lagu pop yang tetap bisa memicu adrenaline.

Nih, salah satunya lagu Bintang. “ Lagu ini groovy banget. Bakal bikin suasana jadi sangat menyenangkan. Dan ini memang lagu yang paling enak buat dipake manggung,” Ujar Kevin bersemangat. Dan anak-anak muda ini juga tak hanya bercerita soal cinta terhadap lawan jenis. Sebuah lagu berjudul Bersamamu, bercerita soal kebersamaan, keakraban di dunia pertemanan remaja. “Lebih universal,” jelasnya Kevin lagi.

Dan keinginan untuk sharing dengan lebih banyak orang juga membuat mereka menciptakan sebuah lagu dalam bahasa Inggris. Yaitu sebuah lagu berjudul No. Tapi ini bukan hanya karena mereka pengen kelihatan keren. Tapi karena mereka yakin pelafalan sang vokalis mereka memang bagus dalam bahasa Inggris.

Kepolosan, keyakinan dan keinginan untuk sharing jadi modal utama dari perjalanan Vierra. Dan sepertinya, itu semua modal yang mereka miliki memang bisa membedakan mereka dari band lain yang banyak beredar. Dan itu sebuah modal yang kuat untuk bisa menjaga eksistensi mereka di dunia musik. Tentunya dengan bantuan dari semua penikmat musik di Indonesia. Mari berbagi cerita bersama Vierra.
Baca Selengkapnya...

Read more...

Selasa, 07 April 2009

Global Warming is Hot Stuff!

Global Warming is Hot Stuff!
Global warming is a hot topic (no pun intended). Some scientists believe the Earth is warming up. While that may be hard to believe in the middle of a Wisconsin winter, if it's true it could mean big changes for our planet. For more info on this topic, browse on!

What is the greenhouse effect ?
The greenhouse gases
What might happen if Earth heats up?
Global warming: It’s more than just a game of up-and-down on a thermometer.
YOU can help slow global warming!
Glossary

How do you keep a whole planet warm?

Light from the sun warms land, water, and air. In turn, the warmed-up land, water, and air give off heat, which rises up toward the sky. Gases in the Earth's atmosphere capture some of that heat and prevent it from escaping into space. This heat trap keeps the ground, oceans and air at fairly stable, predictable temperatures -- warm enough to allow thousands of plant and animal species (including humans, like us) to thrive.

Without heat trapping, the earth's surface would be about 60 degrees Fahrenheit colder than it is now. If you’re living in a place like Wisconsin, that means you’d have to wear boots and a heavy coat in July. BRRRRR! (We won’t even talk about January!) The earth’s overall temperature has changed often across the eras -- the long periods of time we use to measure the Earth’s age. We know this because paleontologists have studied the fossils of plants and animals, and because geologists can read the earth’s history in rocks and soil. In hotter eras, dinosaurs clomped across warm green landscapes filled with plants. In colder eras, the wooly mammoth survived in rugged terrain of ice and snow.

For the past 10,000 years, the earth has had relatively stable temperatures. But, for the past 100 years or so, scientists have noticed the Earth seems to be warming up more than usual. This phenomenon is called global warming.

What is the greenhouse effect?

You now know the Earth’s surface and atmosphere stay warm when gases in the air trap heat from the sun. Have you ever been inside a greenhouse, the all-glass buildings where plants are grown? They’re very warm, because the glass walls allow the sun’s rays in but prevent the heat from getting out.

Think of the earth as being inside a giant greenhouse. The gases act like a greenhouse’s glass walls -- they keep heat from escaping into space, and the earth stays warm.

Try this easy experiment: Take two jars and put a teaspoon of water in each jar. Put a lid on just one jar. Place both jars in a sunny spot. After a few hours, check on the jars. You’ll see that the open jar hasn’t changed, but the closed jar will be steamy and hot inside. What happened? The heat from the sun could not escape from the closed jar.

[up] Back to the top

The greenhouse gases

The main gases that cause the greenhouse effect are:

* water vapor
* carbon dioxide, or CO2
* methane
* nitrous oxide

Some "greenhouse gases" occur naturally in the Earth’s atmosphere. But scientists measuring the gases say the amount of gases in the atmosphere has increased in the past few decades. For instance, the amount of CO2 in the atmosphere is 30% greater than what it was 150 years ago. Scientists believe CO2 levels will rise another 30% during the next 50 years.

The increase in greenhouse gases is expected to raise the average global temperature of the planet by 2 to 9 degrees Fahrenheit over the next 50 to 100 years.

Most of the increase is due to human activities, like:

* burning gasoline to drive cars and trucks
* burning oil, coal or wood to produce electricity
* for heating, cooling, and other purposes burning forests to clear land

All these activities, and many others, release greenhouse gases into the atmosphere. With greater amounts of greenhouse gases in the air, more heat will be trapped, and the Earth will get warmer...and warmer...and warmer.

[up] Back to the top

What might happen if Earth heats up?

If Earth gets hotter, some of the following things might occur:

* New coastlines would have to be drawn on maps! Because water expands as it is heated, and because oceans absorb more heat than land, sea levels around the world would rise. Cities on coasts would flood.
* Temperate places that now receive frequent rain and snowfall (like Wisconsin) might become hotter and drier. Inland lakes and rivers would shrink. Forest fires could occur more often. Frequent periods of drought would make it hard to raise crops for food. There would be less water available for drinking, showers, irrigation, even swimming pools!
* Plants and animals unable to take the heat may go extinct, and be replaced by heat-tolerant species.
* Hurricanes, tornadoes and other storms caused by changes in heat and water evaporation might occur more frequently and be more intense.

[up] Back to the top

Global warming: It is more than just a game of up-and-down on a thermometer.

There’s a lot of debate going on about global warming. Some scientists say it’s nature’s way -- something that has happened in the past and will likely occur again. Other say global warming is occuring faster because of human beings and that human beings can stop it, or slow it, if they so choose.

One thing is certain: We do not yet know enough about how Earth works to accurately predict what the increase in greenhouse gases caused by humans will do to the planet. The relationships among land, water, air, plants and animals do not follow a simple pattern, where one action automatically leads to the same result.

For instance, an increase in carbon dioxide (the main greenhouse gas) may warm the Earth, and with the greater warmth more trees might grow. Trees absorb carbon dioxide to make wood and grow larger. With more CO2 captured in trees and less CO2 in the atmosphere to hold in heat, the Earth would cool down. Right? On the other hand, trees are also very good at trapping the sun’s heat. So with more trees, the Earth would get warmer. Right?

We really don’t know for sure. After all, the Earth is a big place -- a place that’s worthy of your attention and study. Perhaps someday you’ll unlock yet another of Earth’s secrets.

YOU can help slow global warming!

Just because we’re not absolutely certain of how more greenhouse gases will affect the Earth doesn’t mean we should sit back and do nothing.

[reuse graphic] Besides increasing greenhouse gases, burning too much gasoline and other fossil fuels creates air pollution and wastes energy. Who wants to breathe bad air, or always look up at a dirty sky?

You can help slow global warming by:

* Walking, riding your bicycle, or taking the bus instead of always going by car.
* Not wasting electricity (turn off the lights, the radio, the TV and the computer when you’re not using them).
* Reducing, reusing or recycling all kinds of items, from soda pop cans to clothes, to save energy and raw materials.
* Planting trees to help absorb excess CO2, and to provide shade and windbreaks to keep buildings at more even temperatures so they will require less energy for heating or cooling.

back to the top

Glossary

* Era: The longest division of geologic time, measured in millions of years.
* Fossil fuels: A fuel such as oil, which comes from decomposed living matter from another geologic era.
* Geologist: Someone who studies the origin and structure of the Earth.
* Greenhouse: A glass-enclosed building used to raise plants that need controlled temperatures and humidity.
* Greenhouse gases: Gases that trap heat in the atmosphere. They include water vapor, carbon dioxide (CO2), methane and nitrous oxide.
* Paleontologist: Someone who studies fossils, such as skeletons or leaf imprints.


Baca Selengkapnya...

Read more...

Text

  ©Template by Dicas Blogger.